Saturday, August 4, 2012

Kebebasan itu.......???????

Lagi suka sama kata-kata kebebasan dari Iklan Kartu 3. Ada dua versi. Versi cowok dan versi cewek.
Kira-kira begini katanya.....

Kebebasan versi cowok :
Kebebasan itu, omong kosong.
Katanya bebas berteman dengan siapa aja, asal orang tua suka.
Katanya jadi laki-laki itu jangan pernah takut gagal.
Tapi juga jangan bodoh untuk ambil resiko, mendingan kerja dulu cari pengalaman.
Katanya urusan jodoh sepenuhnya ada di tangan.
Asalkan dari keluarga terpandang, nggak cuma cantik tapi juga santun, berpendidikan..
Katanya, jaman sekarang pilihan itu nggak ada batasnya.
Asal, ikutin pilihan yang ada.

Kebebasan versi cewek :
Kebebasan itu, omong kosong.
Katanya aku bebas berekspresi, tapi selama rok masih di bawah lutut.
Hidup ini singkat, mumpung masih muda nikmati sepuasnya.
Asal, jangan lewat dari jam 10 malam.
Katanya, urusan jodoh sepenuhnya ada di tanganku.
Asalkan sesuku, kalau bisa kaya, pendidikan tinggi, dari keluarga baik-baik..
Katanya, jaman sekarang pilihan itu nggak ada batasnya.
Asal, ikutin pilihan yang ada.

Jadi apa sebenarnya kebebasan itu???

Tuesday, July 31, 2012

Malang Tempoe Doeloe


Oleh Mbah Sukardji Ranuprawiro (70 th.) Mantan Wartawan dan Pejuang GRK

TEMPAT KERAMAIAN
Tempat keramaian Kota Malang di jaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1930-an tempo doeloe memang berlokasi di satu kawasan tertentu. Disepanjang Jalan Kayutangan (sekarang JI. Jenderal Basuki Rachmat), sekitar alun-alun termasuk Jl. Pegadaian yang dulu bernama ‘Pandhuis Strant’ dan sekarang JI. Sukarjo Wiryopranoto, Pasar Besar (dulu Pecinan) Jl. Zainul Arifin (dulu Kudusan) dan Jl. Kabupaten yang dulu bernama ‘Regent Straat’ serta sekarang Jl. KH. Agus Salim. Tegasnya tidak merata seperti jaman kemerdekaan sekarang.
Mulai pagi sampai dengan malam hari tempat karamaian kota itu tidak pernah sepi dari arus lalu-lintas kendaraan. Mulai sepeda pancal sampai kendaraan bermotor serta derap sepatu pejalan kaki para pelajar, pagawai nageri bakul buah-buahan, tukang rombeng, pebelanja barang di toko dan pasar serta manusia berseragam hijau (serdadu Knil) berlalu lalang di tempat keramalan kota itu. Suami isteri warga kota dan pejalan kaki lainnya bergandeng tangan mesra dan berpapasan bebas tanpa harus bersentuh badan di alas trotoir yang keadaannya cukup bersih terawat baik dan lebar itu.

Toko Oen

Saat dibangun pada tahun 1930, Toko Oen merupakan restoran terbesar di Kota Malang dan sekitarnya, sehingga menjadi pilihan utama orang-orang Belanda untuk bersantap. Letaknya yang strategis di pusat kota juga menunjang hal itu.


Sampai saat ini, Toko Oen merupakan salah satu cagar budaya di Kota Malang yang mempertahankan keasliannya. Toko ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik dalam maupun luar negeri. Wisatawan asing didominasi oleh wisatawan Belanda. Dalam setahun ada 11 hingga 17 ribu orang Belanda datang ke Toko Oen.

Selain sejarah, tentu karena menu yang disajikan juga akrab dengan lidah mereka. Menu spesial dari Toko Oen adalah steak dan es krim. Harganya, jika dibandingkan dengan tempat lain di Indonesia mungkin sedikit lebih mahal. Tapi ini juga karena menggunakan daging yang memang mahal.

Salah satu unggulan lain dari Toko Oen adalah beragam roti dan kue kering yang menggunakan resep warisan zaman Belanda. Kue kering yang rasany gurih ini juga kerap dijadikan oleh-oleh.

Sumber : www.indonesiamedia.com

Toko Buku Gramedia


Gramedia adalah book store terbesar yang ada di Malang. Toko buku ini menyediakan berbagai jenis buku untuk siswa, mahasiswa, maupun masyarakat umum. Beragam buku yang dijual di Gramedia Book Store Malang antara lain seperti novel best seller, novel impor, novel terjemahan, buku pendidikan SD/SMP/SMA dan perguruan tinggi, majalah, buku resep, ensiklopedia, kamus, buku agama, buku sosial, majalah, komik, buku baca anak-anak, dan lain sebagainya.

Tidak hanya buku, Gramedia Book Store Malang juga menyediakan berbagai perlengkapan sekolah lainnya. Kita bisa berbelanja berbagai perlengkapan sekolah seperti tas, alat tulis, sepatu, kotak pensil, dan lain-lain. Ada pula kaset CD/DVD film-film Indonesia dan mancanegara yang dijual di sini.

Gramedia Book Store Malang menyediakan berbagai fasilitas yang cukup menunjang kenyamanan pelanggan. Toko buku ini menyediakan pelayanan online berupa pencarian buku, info produk terbaru serta resensi singkat buku-buku. Terdapat pula penjaga yang selalu siap dan sigap untuk membantu kita mencari buku yang diinginkan.

Di Malang saja, sudah terdapat tiga cabang Gramedia Book Store. Gerai Gramedia Book Store Malang yang pertama kali dibangun terletak di Jalan Basuki Rahmat No. 3. Berikutnya, cabang Gramedia Book Store Malang dibuka di Malang Town Square tepatnya di lantai II. Terakhir, cabang Gramedia Book Store Malang bisa kita temui di Matahari, Jalan Kyai Tamin lantai II yang terletak di kompleks Pasar Besar.

Sumber : http://halomalang.com/peta-malang/detail/gramedia-book-store-malang

Monday, July 30, 2012

Sejarah Kota Malang


   Kota malang seperti kota-kota lain di Indonesia pada umumnya baru tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda. Fasilitas umum di rencanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Kesan diskriminatif itu masih berbekas hingga sekarang. Misalnya Ijen Boulevard kawasan sekitarnya. hanya dinikmati oleh keluarga- keluarga Belanda dan Bangsa Eropa lainnya, sementara penduduk pribumi harus puas bertempat tinggal di pinggiran kota dengan fasilitas yang kurang memadai. Kawasan perumahan itu sekarang bagai monumen yang menyimpan misteri dan seringkali mengundang keluarga-keluarga Belanda yang pernah bermukim disana untuk bernostalgia.

Monday, July 9, 2012

Seputih Melati



Melati tak pernah berdusta dengan apa yang ditampilkannya. Ia tak memiliki warna dibalik warna putihnya. Ia juga tak pernah menyimpan warna lain untuk berbagai keadaannya, apapun kondisinya, panas, hujan, terik ataupun badai yang datang ia tetap putih. Kemanapun dan dimanapun ditemukan, melati selalu putih. Putih,bersih, indah berseri di taman yang asri. Pada debu ia tak marah, meski jutaan butir menghinggapinya. Pada angin ia menyapa, berharap sepoinya membawa serta debu-debu itu agar ianya tetap putih berseri. Karenanya, melati ikut bergoyang saat hembusan angin menerpa. Kekanan ia ikut, ke kiri iapun ikut. Namun ia tetap teguh pada pendiriannya, karena kemanapun ia mengikuti arah angin, ia akan segera kembali pada tangkainya.